MATA
KULIAH
ILMU BUDAYA
DASAR
MATERI :
BAB 4 MANUSIA DAN CINTA KASIH
KELAS 1IA14
ANGGOTA KELOMPOK 4 :
1.
Eros Smarajaya Buwono – 52416376
2.
Fajar Kurniawan – 52416557
3.
Ferdi Rizky Ramadhan – 52416786
4.
Gianzola Segovia Bendede – 53416032
v
PENGERTIAN
CINTA KASIH
Menurut
kamus umum bahasa Indonesia W.J.S Poerwadarminta, cinta adalah rasa sangat suka
(kepada) atau (rasa) sayang (kepada), ataupun (rasa) sangat kasih atau sangat
tertarik hatinya.
Sedangkan
kata kasih artinya perasaan sayang atau cinta kepada atau menaruh belas
kasihan.
Kata
kasih memperkuat rasa cinta. Karena itu cnta kasih dapat diartikan sebaga
perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas
kasihan.
Walaupun
cinta kasih mengandung arti hampir bersamaan, namun terdapat perbedaan juga
antara keduanya. Cinta lebih mengandung pengertian mendalam rasa, sedangkan
kasih lebih keluarnya. Dengan kata lain bersumber dari cinta yang mendalam
itulah kasih dapat diwujudkan secara nyata.
Cinta
memegang peranan yang penting dalam kehidupan manusai, sebab cinta merupakan
landasan dalam kehidupan perkawinan, pembentukan keluarga dan pemeliharaan
anak, hubungan yang erat dimasyarakat dan hubungan manusiawi yang akrab.
Dalam
bukunya seni mencinta Erich Fromm, Cinta menyatakan unsur-unsur dasar tertentu
yaitu :
1.
Pengasuhan
2.
Tanggung jawab
3.
Perhatian
4.
Pengenalan
Pengertian
tentang cinta dikemukakan juga oleh Dr Sarlito W. Sarwono dikatakan bahwa cinta
memiliki tiga unsur yaitu :
1.
Keterikatan
2.
Keintiman
3.
Kemesraan
Cinta
juga dapat diwarnai dengan kemesraan yang sangat menggejolak, tetapi unsur
keintiman dan keterikatan yang kurang. Cinta seperti itu dinamakan cinta yang
pincang, karena garis-garis unsur cintanya tidak membuat segitigaa sama sisi,
seperti nyata pada gambar berikut.
Selain
pengertian yang dikemukakan oleh Sarlito, lain halnya pengertian cinta yang
dikemukakan oleh Dr. Abdullah Nasih Ulwan, dalam bukunya manajemen cinta. Cinta
adalah perasaan jiwa dan gejolak hati yang mendorong seseorang untuk mencintai
kekasihnya dengan penuh gairah, lembut, dan kasih sayang.
Didalam
kitab suci Al-qur’an ditemui adanya fenomena cinta yang bersembunyi di dalam
jiwa manusia. Cinta memiliki tiga tingkatan-tingkatan : tinggi, menengah dan
rendah.
Tingkatan
cinta tersebut diatas adalah berdasarkan firman Allah dalam surah At-Taubah
ayat 24 yang artinya :
Katakanlah : jka bapak-bapak, anak-anak,
saudara-saudara, istri-istri keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan,
perniagaan yang kamu khatirkan kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang
kamu sukai ; adalah lebih kamu cinta dari pada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad
di jalanNya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusanNya. Dan Allah
tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik.
Cinta
tingkat tertinggi adalah cinta kepada Allah, Rasulullah dan berjihad di jalan
Allah. Cinta tingkat menengah adalah cinta kepad orang tua, anak, saudara,
istri/suami dan kerabat. Cinta tingkat terendah adalah cinta yang lebih
mengutamakan cinta keluraga, kerabat, harta dan tempat tinggal.
Cinta
yang terendah memiliki bentuk yang beraneka ragam misalnya :
1.
Cinta kepada thagut. Thagut adalah syetan, atau sesuatu yang disembah selain
Tuhan.
Dalam surat Al Baqarah, Allah berfirman :
Dan diantara
manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan Allah; mereka
mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang
beriman amat sangat cintanya kepada Allah
2.
Cinta berdasarkan hawa nafsu
3.
Cinta yang lebih mengutamakan kecintaan pada orang tua, anak, istri, perniagaan
dan tempat tinggal.
Hikmah cinta adalah sangat besar diantaranya
yaitu :
a.
Sesungguhnya cinta itu adalah merupakan ujian yang sangat
berat dan pahit dalam kehidupan manusia, karena setiap cinta akan mengalami
berbagai macam rintangan.
b.
Bahwa fenomena cinta yang telah melekat di dalam jiwa
manusia merupakan pendorong dan pembangkit yang paling besar di dalam
melestarikan kehidupan lingkungan.
c.
Bahwa fenomena cinta merupakan faktor utama didalam
kelanjutan hidup manusia, dalam kenal-mengenal antar mereka, juga untuk
salng memanfaatkan kemajuan bangsa.
d.
Fenomena cinta, jka diperhatikan merupakan pengikat yang
paling kuat di dalam hubungan antar anggota keluarga, kerukunan bermasyarakat,
mengasihi sesama makhluk hidup, menegakkan keamanan, ketentraman, dan keselamatan
di segala penjuru bumi.
v
CINTA MENURUT
AJARAN AGAMA
1.
Cinta diri
Cinta diri
erat kaitannya dengan dorongan menjaga diri.
Diantara
gejala yang mununjukan kecintaan manusia terhadap dirinya sendiri ialah
kecintaan yang sangat terhadap harta, yang dapat merealisasikan semua
keinginannya dan memudahkan baginya segala sarana untuk mencapai kesenangan dan
kemewahan hidup.
Diantara
gejala lain yang menunjukkan kecintaan manusia pada dirinya sendiri ialah
permohonannya yang terus menerus agar dikarunia harta, kesehatan, dan berbagai
kebaikan dan kenikmatan hidup lainnya. Dan apabila ia tertimpa encana,
keburukan, atau kemiskinan. Ia merasa putus asa dan mengira tidak akan bisa
memperoleh karunia lagi.
2.
Cinta kepada sesama manusia
agar manusia
dapat hidup dengan penuh keserasian dan keharmonisan dengan manusia lainnya,
tidak boleh tidak ia harus membatasi cintanya pada diri sendiri dan egoismenya.
Pun hendaknya ia menyeimbangkan cintanya itu dengan cinta dan kasih sayang pada
orang-orang lain, bekerja sama dengan dan memberi bantuan kepada orang lain.
Al-qur’an
juga menyeru kepada orang-orang yan beriman agar salng cinta ,emcintai seperti
cinta mereka pada diri mereka sendiri. Dalam seruan itu sesungguhnya terkandung
pengarahan kepada para mukmin agar tidak berlebih-lebihan dalam mencintai diri
sendiri.
3.
Cinta seksual
Cinta erat
kaitannya dengan dorongan seksual. Sebab ialah yan bekerja dalam melestarikan
kasih sayang, keserasian, dan kerjasama antara suami dan istri. Ia merupakan
faktor yang primer bagi kelangsungan hidup keluarga :
“Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu
istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram
kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya
pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi yang berpikir”.
4.
Cinta kebapakan
Mengingatkan
bahwa antara ayah dan anak-anaknya tidak terjalin oleh ikatan-ikatan fisiologis
seperti yang menghubungkan si ibu dengan anak-anaknya, amak para ahli ilmu jiwa
modern berpendapat bahwa dorongan kebapakan bukanlah dorongan fisiologis
seperti halnya dorongan keibuan, melainkan dorongan psikis. Dorongan ini nampak
jelas dalam cinta bapak kepada anak-anaknya, karena mereka sumber kesenangan
dan kegembiraan baginya, sumber ekuatan dan kebanggaan, dan merupakan faktor
penting bagi kelangsungan peran bapak dan kehidupan dan tetap terkenangnya dia
setelah meninggal dunia. Ini terlihat jelas dalam doa Zakaria as, yang memohon
pada Allah semoga ia dikarunia seorang anak yang akan mewarisinya dan mewarisi
keluarga Ya’qub :
“Ia berkata : “Ya Tuhanku, sesungguhnya tulangku telah lemah dan kepalaku
telah dipenuhi uban, dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada Engkau, ya
Tuhanku. Dan sesungguhnya aku khawatir terhadap mawaliku sepeninggalku, sedang
istriku adalah seorang yang mandul, maka anugrahlah aku dari sisi Engkau
seorang putera, yang akan mewarisi aku dan mewarisi keluarga Ya’qub; dan
jadikanlah ia, ya Tuhanku, seorang yang diridhai”.
cinta
kebapakan dalam Al-qur’an diisyaratkan dalam kisah nabi Nuh as. Betapa cintanya
ia kepada anaknya, tampak jelas ketika ia memanggilnya dengan penuh rasa cinta,
kasih sayang, dan belas kasihan, untuk naik ke perahu agar tidak tenggelam
ditelan ombak :
“…Dan Nuh memanggil anaknya – sedang anak itu berada di tempat yang jauh
terpencil – : “Hai … anakku, naiklah (kekapal) bersama kami dan janganlah kamu
berada bersama-sama orang-oran yang kafir”.
Cinta ini
nampak pula dalam doa nabi Nuh as, yang memohon pada Allah semoga anaknya
selamat :
“Dan Nuh berseru kepada Tuhannya sambil berkata : “Ya Tuhanku,
sesungguhnya anakku termasuk keluargaku, dan sesungguhnya janji Engkau itulah
yang benar. Dan Engkau adalah Hakim yang seadil-adilnya”.
5.
Cinta kepada Allah
Puncak cinta
manusia, yang apling bening, jernih dan spiritual ialah cintanya kepada Allah
dan kerinduannya kepada-Nya. Tidak hanya dalam shalat, pujian, dan doanya saja,
tetapi juga dalam semua tindakan dan tingkah lakunya. Semua tingkah laku dan
tindakannya ditujukan kepada Allah, mengharapkan penerimaan dan ridha-Nya :
“Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku,
niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah maha pengampun lagi
maha penyayang”.
6.
Cinta kepada Rasul
Cinta kepada
rasul, yang diutus Allah sebagai rahmah bagi seluruh alam semesta, menduduki
peringkat ke dua setelah cinta kepada Allah.
Seorang
mukmin yang benar-benar beriman dengan sepenuh hati akan mencintai Rasulullah
yang telah menanggung derita dakwah Islam, berjuang dengan penuh segala kesulitan
sehingga Islam tersebar di seluruh penjuru dunia, dan membawa kemanusiaan dari
kekelaman kesehatan menuju cahaya petunjuk.
v KASIH SAYANG
Kasih sayang adalah suatu sikap saling menghormati
dan mengasihi semua ciptaan Tuhan baik mahluk hidup maupun benda mati seperti
menyayangi diri sendiri sendiri berlandaskan hati nurani yang luhur.
Macam-macam cinta kasih dari
orang tua :
1.
Menumbuhkan rasa percaya diri
Perhatian dan kasih sayang orang tua yang stabil, menumbuhkan keyakinan bahwa
dirinya berharga bagi orang lain. Jaminan adanya perhatian orang tua yang
stabil, membuat anak belajar percaya pada orang lain.
2.
Menumbuhkan kemampuan membina hubungan yang
hangat
Hubungan yang diperoleh anak dari orang tua, menjadi pelajaran baginya untuk
kelak diterapkan dalam kehidupannya setelah dewasa. Kasih sayang yang hangat,
menjadi tolak ukur dalam membentuk hubungan dengan teman hidup dan sesamanya.
3.
Menumbuhkan semangat mengasihi sesama dan
peduli pada orang lain
Anak yang tumbuh dalam hubungan kasih sayang yang hangat, akan memiliki
kepekaan yang tinggi terhadap kebutuhan sekitarnya. Dia mempunyai kepedulian
sosial yang tinggi dan membantu kesusahan orang lain menjadi kebutuhannya.
4.
Melatih disiplin
Kasih sayang orang tua terhadap anak membuat orang tua dapat lebih memahami
anak. Sehingga orang tua lebih mudah memberikan arahan secara proposional,
empati, penuh kesabaran dan pengertian yang dalam. Anak juga akan belajar
mengembangkan kesadaran diri, dari sikap orang tua yang menghargai anak.
5.
Berpengaruh pada pertumbuhan intelektual dan
psikologis
Bentuk kasih sayang yang
terjalin, kelak mempengaruhi pertumbuhan fisik, intelektual dan kongnitif serta
perkembangan psikologis anak.
Beberapa contoh kasih sayang
a)
Cinta kasih antara orang tua
dengan anaknya. Orang tua yang memperhatikan dan memenuhi kebutuhan
anaknya, berarti mempunyai cinta kasih terhadap anak, mereka selalu
mengharapkan agar anaknya menjadi orang baik dan berguna dikemudian hari.
b)
Cinta kasih antara pria dan
wanita.
Seorang pria menaruh perhatian terhadap seorang gadis dengan prilaku baik,
lemah lembut, sopan, apalagi memberikan sekuntum mawar merah, berarti ia
menaruh cinta kasih terhadap gadis itu.
c)
Cinta kasih antara sesama
manusia. Apabila seorang sahabat berkunjung kerumah kawannya
yang sedang sakit dan membawa obat kepadanya, menghiburnya serta medoakannya
berarti sahabat itu menaruh cinta kasih terhadap kawannya yang sakit itu.
d)
Cinta kasih antara manusia dan
Tuhan.
Apabila seorang taat beribadah, menuruti perintahnya dan menjauhi segala
larangan Tuhan, orang itu mempunyai cinta kasih kepada Tuhan pencipta-Nya
e)
Cinta kasih manusia terhadap
lingkungannya. Apabila seseorang menciptakan taman yang indah,
memelihara tanaman pekarangan, tidak menebang kayu di hutan seenaknya, menanam
tanah gundul dengan teratur, tidak berburu hewan secara semena-mena bisa
dikatakan orang tersebut menaruh cinta kasih atau menyayangi lingkungan
hidupnya.
v
KEMESRAAN
Kemesraan berasal dari kata dasar mesra, yang artinya perasaan simpati yang akrab.kemesraan ialah hubungan yang akrab baik antara
pria dan wanita yang sedang dimabuk asmara maupun yang sudah berumah tangga. Kemesraan pada
dasarnya merupakan perwujudan kasih sayang yang mendalam.
Puisi tentang
Kemesraan
KEMESRAAN
Janganlah kau berlalu.
Tinggalkan aku sepi sendiri.
Biarkan aku dama bersamanya.
Merasakan cinta sesungguhnya.
Kemesraan ...
Datanglah malam ini.
Kembali melepas rindu.
Satukan asaku asanya.
Bercerita tentang cinta.
v PEMUJAAN
Pemujaan adalah dimana kita memuja atau mengagungkan sesuatu yang kita senangi.Pemujaan dapat dilakukan dalam berbagai aspek
seperti memuja pada leluhur,memuja pada agama tertentu dan kepercayan yang ada.
v BELAS KASIHAN
Belas kasihan, welas asih, atau kepedulian adalah
emosi manusia yang muncul akibat penderitaan orang lain. Lebih kuat daripada
empati, perasaan ini biasanya memunculkan usaha mengurangi penderitaan orang
lain.
Berikut cara –
cara menumpahkan belas kasihan :
a.
Menunjukan bahwa kita peduli
b.
Memberikan perhatian
c.
Menjaga
d.
Berbicara dengan lembut
e.
Memberi sesuatu tanpa mengingatnya
v
CINTA KASIH EROTIS
Cinta kasih Erotis adalh kehausan
akan penyatuan yang sempurna, akan penyatuan dengan seseorang launnya. Pada
hakekatnya cinta kasih tersebut bersifat eksklusif, bukan universal, dan juga
barangkali merupakan bentuk cinta kasih yang paling tidak dapat dipercaya.
REFERENSI