Jumat, 18 November 2016

Apasi Individu, Keluarga, dan Masyarakat itu?

Assalamualaikum wr.wb.
Hai kawan saya ingin memposting lagi nih. Kali ini saya akan membahas dengan tema mengenai individu, keluarga, dan masyarakat. Buat yang belum tahu apa itu individu, apa itu keluarga, dan apa itu masyarakat. Yukk baca postingan saya berikut ini yaaa


INDIVIDU
Individu yaitu merupakan suatu unit terkecil pembentuk masyarakat. Individu dalam ilmu sosial juga berarti bagian terkecil dari kelompok masyarakat yang tidak dapat dipisah lagi jadi bagian yang lebih kecil. Individu yang bergabung dengan kelompok atau masyarakat akan memiliki karakteristik yang sama dengan kelompok dimana ia bergabung.

Manusia Sebagai Mahluk Individu
Manusia sebagai mahluk individu dalam suatu organisasi harus mempunyai kesadaran diri seperti realtita, self-respect, egoisme, kepribadian, perbedaan maupun kesamaan dengan pribadi individu lain

Pertumbuhan Individu
Pertumbuhan setiap manusia yang normal melalu proses pertumbuhan dan perkembangan lahir batin, bahwa setiap individu atau pribadi mempunyai jiwa raga dan ciri-ciri khas tersendiri.
Menurut pendirian Nativisik, faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan individu ditentukan oleh faktor-faktor yang dibawa sejak lahir. Sedangkan menurut pendirian Empiristik dan Environmentalistik beranggapan bahwa pertumbuhan individu tergantung lingkungannya. Anggapan lain menurut pendirian Konvergensi dan Interaksionismeberpedendapat bahwa interaksi antara dasar dan lingkunganlah yang menentukan pertumbuhan individu.

Tahap Pertumbuhan Individu
Berikut tahap pertumbuhan individu berdasarkan psikologi:
Pada masa vital yaitu dari usia 0 sampai sekitar 2 tahun
Masa estetik yaitu dari umur sekitar 2 tahun sampai sekitar 7 tahun
Masa intelektual yaitu dari umur sekitar 7 tahun sampai sekitar 13 tahun sampai 14 tahun
Masa sosial yaitu dari umur sekitar 13 tahun sampai 14 tahun sampai sekitar 20 tahun sampai 21 tahun


KELUARGA
Keluarga adalah beberapa orang yang terdapat memiliki hubungan darah dalam suatu lingkungan. Dalam kekeluargaan memiliki hubungan antar idividu, ikatan, kewajiban, tanggung jawab di tiap individu tersebut.
Keluarga terdiri dari kepala keluarga dan beberapa beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat tinggal. Di dalam keluarga terdapat dua atau lebih pribadi yang tergabung karena hubungan darah, contohnya jika seseorang kakak memiliki sifat kepribadian seperti ibunya, dan adiknya memiliki sifat kepribadian seperti ayahnya, hal tersebut terjadi karena hubungan perkawinan.

Jenis Keluarga
Keluarga memiliki beberapa jenis, yaitu:
Keluarga inti yang terdiri dari suami, istri, dan anak.
Keluarga besar yang terdiri dari suami, istri, dan anak, juga ditambah saudara lainnya, baik kakek, nenek, mantu, cucu, cicit ataupun sepupu, ipar yang berasal dari pihak suami atau pihak istri.
Keluarga campuran yang terdiri dari suami, istri, anak kandung dan anak tiri atau anak angkat.
Keluarga menurut hukum umum yang terdiri dari pria dan wanita yang tidak terkait dalam perkawinan yang sah, dan anak-anak mereka yang tinggal bersama.
Keluarga orang tua tunggal terdiri dari salah satu pria atau wanita, ciri keluarga ini disebabkan karena bercerai, berpisah, atau ditinggal mati, dan anak-anak mereka yang tinggal bersama.
Keluarga hidup bersama yaitu terdiri dari suami, istri dan anak-anak yang tinggal bersama mereka, mempunyai hak, dan tanggung jawab bersama, serta memiliki kekayaan bersama
Keluarga serial yang terdiri dari suami istri yang sudah menikah dan bisa jadi telah memiliki anak, tetapi kemudian bercerai dan massing-masih menikah kembali lalu memiliki anak-anak dengan pasangannya masing-masing
Keluarga gabungan/komposit yaitu terdiri dari suami dengan beberapa istri dan anak-anaknya, atau kebalikannya
Keluarga tinggal bersama terdiri dari pria dan wanita yang hidup bersama tanpa adanya ikatan perkawinan yang sah.

Pernanan Keluarga
Pernanan keluarga digambarkan sebagai perilaku antar pribadi, sifat, dan kegiatan yang berhubungan.
Contoh dalam berbagai peranan dalam keluarga sebagai berikut:
Ayah sebagai suami dari istri serta anak-anaknya berperan mencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman dalam keluarga. Ibu sebagai istri dari suami dan anak-anaknya memiliki peranan dalam mengurus rumah tangga, sebagai pendidik, pelindung dan pengasuh anak-anaknya, disamping pernanan itu ibu juga bisa berperan mencari nafkah tambahan. Anak memiliki peranan sesuai tingkat perkembangan fisiknya, mental, sosial, dan spritual.

Tugas Pokok Keluarga
1.            Memihara fisik keluarga
2.            Pemeliharaan sumber daya yang ada dalam keluarga
3.            Pembagian tugas anggotanya sesuai peranannya masing-masing
4.            Sosialisasi anggota keluarga
5.            Pengaturan jumlah anggota keluarga
6.            Penempatan anggota keluarga dalam masyarakat
7.            Membangkitkan dorongan  dan menyemangatkan para anggota keluarganya.

Struktur Keluarga
Struktur keluarga terdiri dari Ayah, Ibu, dan Anak.



MASYARAKAT
Masyarakat adah sekelompok orang dimana sebagaian besar dari interaksi antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Lebih abstraknya, masyarakat adalah hubungan-hubungan antar entitas-entitas yang membuat suatu jaringan.
Sifat masyarakat saling tergantung satu sama lain. Istilah masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup berasama dalam satu komunitas yang teratur.

Ciri-ciri masyarkat
Ciri-ciri dari masyarakat yaitu manusia yang hidup bersama dan terdidi sekurang-kurangnnya dari dua orang. Akibat pergaulan yang cukup lama yang selalu hidp bersama timbul komunikasi dan aturan yang mengatur hubungan antar manusia dan sadar bahwa mereka merupan kesatuan yang satu. Kehidupan bersama seiring berjalannya waktu mereka merasa dirinya terkait satu dengan yang lainnya dan menimbulkan kebudayaan baru.

Masyarakat Tradisional
Masyarakat tradisional adalah sekelompok masyarkat yang kehidupannya masih tradisonal dan mengacu oleh adat istiadat lama. Dalam melangsungkan kehidupannya masyarakat tradisional masih berdasarkan kebiasaan lama yang diwarisi nenek moyangnya. Kehidupan masyarkat tradisional tidak begitu dipengaruhi dengan perubahan-perubahan dari pengaruh luar.
Secara geografis masyarakat tradisional hidup di daerah pedesaan yang terletak di pedalaman yang jauh dari keramaian kota, masyarkat ini disebut juga masyarakat pedesaan. Dalam kehidupannya masyarakat desa adalah kelompok orang yang hidup bersama, bekerja bersama, dan berhubungan erat.
Desa merupakan tempat yang cocok untuk menengankan pikiran yang penat dan melepaskan lelah, karena desa memiliki kehidupan yang tentram, damai, jauh dari konflik dan udara pegunungan yang sejuk. Ciri masyarakat tradisonal bergantung terhadap lingkungan alam sekitar.

Masyarakat Transisi
Masyarakat yang mengalami perubahan disebut masyarakat transisi. Sebagai contoh masyarakat pedesaan yang sedang mengalami transisi ke arah kebiasaan kehidupan kota, misalnya pergeseran tenaga kerja dari bangungan dan masuk ke industri.
Ciri masyarkat transisi yaitu adanya penggeseran dalam suatu bidang, seperti pekerjaan yang dahulunya bertani ke sektor industri. Selain dalam bidang pekerjaan, bidang pendidikan juga merupakan ciri dari masyarakat transisi, seperti tingkat pendidikan rendah dan meningkat tingkat pendidikannya. Ciri lainnya yaitu sedang mengalami perubahan ke arah lebih maju, dan masyarat sudah terbuka dengan kemajuan dan perubahan jaman.

Masyarakat Modern
Masyarakat moden adalah masyarakat yang kehidupannya dalam perabadaan dunia di masa kini. Sebagian masyarakat modern acuh kepada adat istiadat lama akibat pengaruh kebudayaan luar dan kemajuan teknologi. Masyarkat modern selalu berusaha mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Pada umumnya masyarakat modern disebut masyarakaat perkotaan. Dari sifatnya masyarakat ini memiliki kehidupan yang serba modern.
Ciri masyarakat modern ini dalam menunjang kehidupannya alam tidak lagi vital, dalam menunjang kehidupannya alam dikendalikan dengan kemampuan pengetahuan dan tekonlogi.
Berikut diatas merupakan Penjelasan Tentang Individu, Keluarga, dan Masyarakat. Tulisan diatas dikutip dari wikipedia dan sumber-sumber terkait yang diamati, ditiru, dan dimodifikasi.



CONTOH KASUS

1.            Tawuran pelajar antar sekolah



SUMBER KONFLIK
Pada dasarnya tawuran pelajar itu terjadi karena beberapa factor; pertama, timbulnya solidaritas dari siswa dengan kuat apabila siswa melakukan tawuran , kedua, sekolah dianggap hebat ketika memenangkan peperangan antar sekolah dan mempecundangi sekolah yang kalah, ketiga, ruang ekspresi yang terbatas dari lingkup sekolah, keluarga, maupun lingkungan. Setidaknya dari factor dasar tersebut dapat pula memicu terjadinya tawuran antar sekolah.

SOLUSI
Perlunya pendidikan moral dari sekolah dengan menanamkan nilai-nilai agama dan perhatian pendidikan yang baik. Memberikan perhatian lebih pada siswa (berprestasi maupun tidak) menjadi tanggung jawab keluarga, baik keluarga di rumah maupun di sekolah. Perhatian tersebut dapat diwujudkan dalam berbagai macam, ketika di lingkungan keluarga orang tua dapat memberikan hal-hal yang disukai untuk mengalihkan peristiwa tidak diinginkan tersebut. Di lingkungan sekolah dapat pula memberikan rewerd dari segala potensi individu tiap siswa, seperti ekskul dll. Namun, tak lupa untuk senantiasa memperkuat jaringan antara sekolah dan keluarga.


2.            Perilaku Kenakalan Remaja Anak Dibawah Umur



Kenakalan remaja dalam studi masalah sosial dapat dikategorikan ke dalam perilaku menyimpang.  Dalam perspektif perilaku menyimpang masalah sosial terjadi karena terdapat penyimpangan perilaku dari berbagai aturan-aturan sosial ataupun dari nilai dan norma sosial yang berlaku. Perilaku menyimpang dapat dianggap sebagai sumber masalah karena dapat membahayakan tegaknya sistem sosial. Penggunaan konsep perilaku menyimpang secara tersirat mengandung makna bahwa ada jalur baku yang harus ditempuh. Perilaku yang tidak melalui  jalur tersebut berarti telah menyimpang.

Opini :
Dari contoh kasus individu keluarga dan masyarakat ini saya dapat memberikan opini terhadap kasus ini, dimana kasus ini yang berjudul kenakalan remaja dan anak dibawah umur yang sering terjadi akhir-akhir iniMenurut pendapat saya tentang contoh kasus diatas adalah kenakalan remaja pada saat ini perlu diperhatikan, karena ini perilaku yang menyimpang dari aturan-aturan sosial. Kenakalan remaja juga disebabkan dari beberapa faktor, diantaranya faktor lingkungan, pergaulan, keluarga, dan diri sendiri. Untuk mengurangi perilaku yang menyimpang ini maka diperlukannya pembinaan khusus kepada anak-anak sejak usia dini dengan baik serta mengajarkan pula norma-norma keagamaan kepada anak tersebut.




Jumat, 11 November 2016

Apasi Penduduk, Masyarakat, dan Kebudayaan itu?

Assalamualaikum wr.wb.

Haii kawan saya ingin memposting lagi nih, masih mengenai sosial dasar. Tapi kali ini saya ingin membahas mengenai apasih yang dimaksud penduduk, masyarakat, dan kebudayaan itu? Apa kaitannya dengan sosial dasar? Hmm pasti ada yang belum tahu yaa, okey berikut saya akan bahas mengenai 3 hal tersebut. Scroll down yaa 

Penduduk, masyarakat dan kebudayaan mempunyai hubungan yang erat antara satu sama lainnya. Dimana penduduk adalah sekumpulan manusia yang menempati wilayah geografi dan ruang tertentu. Sedangkan masyarakat merupakan sekumpulan penduduk yang saling berinteraksi dalam suatu wilayah tertentu dan terikat oleh peraturan – peraturan yang berlaku di dalam wilayah tersebut. Masyarakat tersebutlah yang menciptakan dan melestarikan kebudayaan; baik yang mereka dapat dari nenek moyang mereka ataupun kebudayaan baru yang tumbuh seiring dengan berjalannya waktu.
Oleh karena itu penduduk, masyarakat dan kebudayaan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan.
Kebudayaan sendiri berarti hasil karya manusia untuk melangsungkan ataupun melengkapi kebutuhan hidupnya yang kemudian menjadi sesuatu yang melekat dan menjadi ciri khas dari pada manusia ( masyarakat ) tersebut.

Hubungan antara masyarakat dan kebudayaan, ini merupakan dwitunggal:

        Kebudayaan merupakan hasil dari suatu masyarakat, kebudayaan hanya akan bisa lahir, tumbuh dan berkembang dalam masyarakat.
        Tetapi juga sebaliknya tidak ada suatu masyarakat yang tidak didukung oleh kebudayaan. Hubungan saling membutuhkan inilah yang membuat masyarakat dan kebudayaan saling berkaitan.

Adapun dibawah ini adalah beberapa definisi dan penjelasan lanjut tentang penduduk, masyakarakat dan kebudayaan :

        Penduduk : dapat diartikan sebagai orang yang mendiami suatu wilayah tertentu dan dalam waktu tertentu yang cukup lama. Dalam pengertian yang lebih luas, penduduk merupakan orang atau organisme sejenis baik manusia, hewan, dan tumbuhan yang hidup, tinggal, dan berkembang biak dalam suatu wilayah tertentu.
        Masyarakat : Kelompok individu-individu yang saling melakukan interaksi dalam kehidupan mereka terutama melakukan interaksi sosial yang berkembang dalam cakupan wilayah tertentu yang cukup luas. Dalam artian, kehidupan sebagai makhluk sosial inilah yang menjadikan individu-individu tersebut menjadi masyarakat.
        Kebudayaan : Kebudayaan ini sangat erat kaitannya dengan masyarakat. Menurut Selo Soemadrjan Soelaiman Soemardi, kebudayaan merupakan sarana hasil karya, cipta, dan rasa masyarakat. Kebudayaan dalam perwujudannya antara lain misalnya, perilaku, seni, religi/keyakinan, bahasa, pola berpikir dll.


CONTOH KASUS MENGENAI PENDUDUK, MASYARAKAT, DAN KEBUDAYAAN

1.       Kasus Perang sampit antara Suku madura dan Dayak.


contoh kasus perang sampit ini diakibatkan karena hal yang spele, yaitu terjadi cekcok antara suku madura dan dayak didaerah sampit. Lalu ada dari pihak suku dayak meminta bantuan kepada suku dayak yang lain yang ada dikalimantan. Sehingga karena ada rasa solidaritas yang tinggi sesama se-suku baik dayak maupun madura terjadi lah bentrok antara kelompok madura dan dayak sehingga menjadi besar..dan terjadilah pembantaian antara suku madura dan dayak.

Soulsinya
Khususnya bagi setiap individu harus bisa mengkontrol emosi, dan bisa berpikir dengan jernih, tidak usah saling melakukan kekerasan. Dan pihak-pihak terkayit harus berfikir secara bijak agar tidak terjadi perang besar antar sekelompk orang masyarakatbaik dari suku Dayak maupun Madura.

2.       Kasus Perebutan kebudayaan milik Indonesia oleh Negara tetangga.


Konflik Indonesia dengan Malaysia, yang menurut saya tergolong konflik destrktif. Hubungan indonesia dan malaysia dari dulu memang sudah tidak akur,terlebih jika berbicara tentang tapal batas kedua negara tersebut.bahkan ketika negara malaysia baru berdiri. Seperti yang kita ketahui bahwa negara malaysia menjadi sebuah negara karena di berikan oleh negara inggris, agar malaysia menjadi negara boneka dari inggris.inggris bermaksud untuk menggabungkan kalimantan sebelah utara bersama wilayah semenanjung Malaya dalam satu negara yaitu malaysia.

SUMBER KONFLIK
Klaim Tari Pendet Indonesia Oleh Malaysia
Pengakuan atas kekayaan seni dan budaya Indonesia sudah sering dilakukan Malaysia, bahkan mungkin sudah beberapa kali. Tidak ada rasa bersalah apalagi berdosa sedikit pun saat mengakui, bahkan mempatenkan kekayaan seni dan budaya milik Indonesia berbagai alasan klise sudah dikemukakan untuk mendapatkan justifikasi dari kejahatan plagiat yang dilakukan. Sebagai salah satu contoh budaya yang di klaim oleh Malaysia adalah Tari Pendet.

PROSES KONFLIK
Karya seni disemua bidang kehidupan yang dihasilkan oleh orang Melayu, termasuk Indonesia, dianggap warisan budaya mereka.
Sebagai contoh adalah klaim atas tari Pendet dari Bali, yang muncul dalam Iklan Visit Malaysian Year yang ditayangkan di Discovery Channel. Bahkan, Menteri Kebudayaan dan Pariwisata menghimbau agar rakyat Indonesia betul-betul marah atas klaim Malaysia terhadap Tari pendet. Masyarakat Bali juga tak rela kesenian tradisionalnya. Tari pendet, diklaim Malaysia. Mereka mendesak pemerintah bersikap tegas dan membawa persoalan ini ke mahkamah internasional.
Setelah menim bulkan kontrovensi, Discovery Channel menarik iklan Visit Malaysia Year, yang didalamnya terdapat sekuel Tari Pendet. Malaysia mengaku tidak mengklain Tari pendet sebagai bagian tari nasionalnya. Iklan yang mencuplik Tari pendet dibuat oleh swasta. Tapi toh, Tari Pendet sudah terlanjur ditayangkan. Dalam level hubungan antarbangsa, apalagi serumpun, tampaknya para pemegang kekuasaan di Malaysia sungguh tidak memahami perasaan terluka dan kemarahan Bangsa Indonesia. Berbagai analisis bisa dibuat untuk kasus Tari Pendet ini.


SOLUSI
Jika melihat Pasal 33 Piagam PBB dan Pasal 13 Treaty Of Amity And Cooperation In Southeast Asia, 1976, maka Indonesia dan Malaysia diwajibkan menyelesaikan konflik dengan jalan damai, baik dengan negosiasi, penyelidikan, mediasi, konsiliasi, arbitrase dan penyelesaian sengketa secara hukum, penyelesaian konflik tanpa diskusi, seperti perang atau konfrontasi harus dihindari. Menurut Emanuel Decaux Pasal 33 Piagam PBB tersebut sebenarnya secara singkat menggariskan dua cara penyelesai sengketa secara hukum internasional, yaitu melalui jalur diplomasi dan jalur yuridis ( DECAUX 1997 ).
Oleh karena itu, sebagai masyarakat yang berbudaya, yang mana kebudayaan bisa terlahir, tumbuh, dan berkembang dalam suatu masyarakat, harus saling menguatkan dan menjaga warisan budaya kita, karena penduduk, masyarakat, dan kebudayaan adalah konsep-konsep yang berhubungan satu sama lain dan saling menentukan.

3.       Kasus Pertambahan jumlah penduduk yang meningkat

Permasalahan tentang hal-hal yang berkaitan dengan administrasi tentang kependudukan, belum lagi permasalahan contohnya laju pertumbuhan penduduk, penyebarannya, efeknya terhadap ruang publik.Permasalahan penanggulangnnya adalah bagaimana semua pihak dapat berkomunikasi dan berkomunikasi dan bekerja sama dengan baik, pada saat pembuatan KTP, pencatatan data kependudukan, penekanan laju pertumbuhan, proses penyebarannya juga harus dilakukan secara serius oleh negara.

Selain itu hal-hal berikut perlu dilakukan untuk menekan pesatnya pertumbuhan penduduk di Indonesia:
a.       Mencanangkan program KB (Keluarga Berencana) untuk membatasi jumlah anak dalam suatu
keluarga secara umum dan masal, sehingga dapat mengurangi jumlah angka kelahiran.
b.      Menunda masa perkawinan agar dapat menekan jumlah angka kelahiran yang tinggi.

Adapun cara-cara yang dapat dilakukan untuk mengimbangi pertambahan jumlah penduduk yakni:
1.            Penambahan dan penciptaan lapangan kerja.
2.            Meningkatkan kesadaran dan pendidikan kependudukan.
3.            Mengurangi kepadatan penduduk dengan program transmigrasi.

Sehingga dapat saya simpulkan bahwa pertambahan jumlah penduduk di Indonesia ini amat sangat memerlukan perhatian serius dari pemerintah dan juga seluruh masyarakat Indonesia demi kelangsungan hidup di masa mendatang yang jauh lebih baik.




Jumat, 04 November 2016

Apasi Masalah Sosial di sekitar kita?

Assalamuakaikum wr.wb
Haii kawann, balik lagi sama saya, kali ini saya mau ngebahas sedikit nih mengenai masalah sosial yang ada disekitaran kita. Banyak sekali masalah-masalah sosial yang ada disekitaran kita loh baik masalah kependudukan yang makin padat, kemiskinan yang merajalela, tindak kriminalitas yang tiada henti, pencemaran lingkungan berupa sampah yang makin lama makin menggunung, pengangguran yang banyak, dll.

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap masalah sosial, antara lain:
1. Faktor Ekonomi : Kemiskinan, pengangguran, dll.
2. Faktor Budaya : Perceraian, kenakalan remaja, dll.
3. Faktor Biologis : Penyakit menular, keracunan makanan, dsb.
4. Faktor Psikologis : penyakit syaraf, aliran sesat, dsb.

Kali ini saya akan sedikit membahas mengenai SDM yang tak terpakai atau biasa disebut pengangguran. Pengangguran itu istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali at bpoau orang sedang mecari pekerjaan yang layak. Pengangguran biasa disebabkan karena tiap tahun makin banyaknya SDM yang keluar tetapi sumber lapangan kerjanya yang terbatas. Hal tersebut membuat orang sulit mendapatkan pekerjaan. Pengangguran berkaitan lurus dengan kemiskinan, karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang,sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya. Pengangguran yang berkepanjangan juga dapat menimbulkan efek psikologis yang buruk terhadap penganggur dan keluarganya. Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politik keamanan dan sosial sehingga mengganggu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Akibat jangka panjang adalah menurunnya GNP dan pendapatan per kapita suatu negara.

 Hasil gambar untuk pengangguran

Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pengangguran dari faktor pribadi yaitu :
1. Faktor kemalasan
2. Faktor cacat atau umur
3. Faktor rendahnya pendidikan dan keterampilan

Beberapa faktor yang menyebabkan seseorang tidak mendapat pekerjaan yaitu:
1. Kurangnya informasi
2. Tidak adanya sistem penerimaan publik
3. Sulit menerapkan kepintarannya dalam dunia pekerjaan

Hal inilah yang paling besar pengaruhnya dalam dunia kerja sekarang ini, kurangnya informasi dapat menjadi faktor yang paling berpengaruh, hal ini diakibatkan keadaan lingkungan tempat tinggal yang tidak memungkinkan untuk terus meng update informasi tentang lowongan pekerjaan.

Selain itu faktor pendidikan yang minim juga sangat mempengaruhi kondisi pengangguran. Dizaman yang sudah canggih ini, masyarakat harus dituntut serba bisa dalam menghadapi segala persoalan dan pekerjaan yang ada, karena kita bukan hanya bersaing kepada sesama masyarakat lokal tetapi kita juga bersaing dengan masyarakat asing yang mencari lapangan pekerjaan di negara kita.

Oleh karena itu apabila pendidikan kita minim, maka akan mempengaruhi pola pikir serta daya tangkap kita terhadap dunia pekerjaan, yang berakibat kinerja kita sulit dipakai atau di pekerjakan oleh perusahaan-perusahaan diluar sana. Dan imbasnya masyarakat kita sulit mendapat pekerjaan dan banyak pengangguran.

Hasil gambar untuk pengangguran

CARA MENANGANI PENGANGGURAN

1.  Peningkatan Mobilitas Tenaga kerja dan Moral
Peningkatan mobilitas tenaga kerja dilakukan dengan memindahkan pekerja ke kesempatan kerja yang lowong dan melatih ulang keterampilannya sehingga dapat memenuhi tuntutan kualifikasi di tempat baru. Cara ini baik digunakan untuk mengatasi msalah pengangguran structural.

2.  Pengelolaan Permintaan Masyarakat
Pemerintah dapat mengurangi pengangguran siklikal melalui manajemen yang mengarahkan permintaan-permintaan masyarakat ke barang atau jasa yang tersedia dalam jumlah yang melimpah.

3.  Penyediaan Informasi tentang Kebutuhan Tenaga Kerja
Untuk mengatasi pengangguran musiman, perlu adanya pemberian informasi yang cepat mengenai tempat-tempat mana yang sedang memerlukan tenaga kerja.
Untuk mengatasi masalah tersebut, perlu diadakan sistem  informasi berupa pengumuman lowongan kerja di kampus dan media massa. Bisa juga berupa pengenalan profil perusahaan di sekolah-sekolah kejuruan, kampus, dan balai latihan kerja.

4.  Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi baik digunakan untuk mengatasi pengangguran friksional. Dalam situasi normal, pengangguran friksional tidak mengganggu karena sifatnya hanya sementara. Tingginya tingkat perpindahan kerja justru menggerakan perusahaan untuk meningkatkan diri (karir dan gaji) tanpa harus berpindah ke perusahaan lain.

5.  Program Pendidikan dan Pelatihan Kerja
Pengangguran terutama disebabkan oleh masalah tenaga kerja yang tidak terampil dan ahli. Perusahaan lebih menyukai calon pegawai yang sudah memiliki keterampilan atau keahlian tertentu. Masalah tersebut amat relevan di Negara kita, mengingat sejumlah besar penganggur adalah orang yang belum memiliki keterampilan atau keahlian tertentu.

6.  Wiraswasta
Selama orang masih tergantung pada upaya mencari kerja di perusahaan tertentu, pengangguran akan tetap menjadi masalah pelik. Masalah menjadi agak terpecahkan apabila muncul keinginan untuk menciptakan lapangan usaha sendiri atau berwiraswasta yang berhasil.