Assalamualaikum wr.wb.
Hai kawan saya ingin memposting lagi nih. Kali ini saya
akan membahas dengan tema mengenai individu, keluarga, dan masyarakat. Buat
yang belum tahu apa itu individu, apa itu keluarga, dan apa itu masyarakat.
Yukk baca postingan saya berikut ini yaaa
INDIVIDU
Individu yaitu merupakan suatu unit terkecil pembentuk
masyarakat. Individu dalam ilmu sosial juga berarti bagian terkecil dari
kelompok masyarakat yang tidak dapat dipisah lagi jadi bagian yang lebih kecil.
Individu yang bergabung dengan kelompok atau masyarakat akan memiliki
karakteristik yang sama dengan kelompok dimana ia bergabung.
Manusia Sebagai
Mahluk Individu
Manusia sebagai mahluk individu dalam suatu organisasi
harus mempunyai kesadaran diri seperti realtita, self-respect, egoisme,
kepribadian, perbedaan maupun kesamaan dengan pribadi individu lain
Pertumbuhan
Individu
Pertumbuhan setiap manusia yang normal melalu proses
pertumbuhan dan perkembangan lahir batin, bahwa setiap individu atau pribadi
mempunyai jiwa raga dan ciri-ciri khas tersendiri.
Menurut pendirian Nativisik, faktor-faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan individu ditentukan oleh faktor-faktor yang dibawa
sejak lahir. Sedangkan menurut pendirian Empiristik dan Environmentalistik
beranggapan bahwa pertumbuhan individu tergantung lingkungannya. Anggapan lain
menurut pendirian Konvergensi dan Interaksionismeberpedendapat bahwa interaksi
antara dasar dan lingkunganlah yang menentukan pertumbuhan individu.
Tahap Pertumbuhan
Individu
Berikut tahap pertumbuhan individu berdasarkan psikologi:
Pada masa vital yaitu dari usia 0 sampai sekitar 2 tahun
Masa estetik yaitu dari umur sekitar 2 tahun sampai
sekitar 7 tahun
Masa intelektual yaitu dari umur sekitar 7 tahun sampai
sekitar 13 tahun sampai 14 tahun
Masa sosial yaitu dari umur sekitar 13 tahun sampai 14
tahun sampai sekitar 20 tahun sampai 21 tahun
KELUARGA
Keluarga adalah beberapa orang yang terdapat memiliki
hubungan darah dalam suatu lingkungan. Dalam kekeluargaan memiliki hubungan
antar idividu, ikatan, kewajiban, tanggung jawab di tiap individu tersebut.
Keluarga terdiri dari kepala keluarga dan beberapa
beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat tinggal. Di dalam
keluarga terdapat dua atau lebih pribadi yang tergabung karena hubungan darah,
contohnya jika seseorang kakak memiliki sifat kepribadian seperti ibunya, dan
adiknya memiliki sifat kepribadian seperti ayahnya, hal tersebut terjadi karena
hubungan perkawinan.
Jenis Keluarga
Keluarga memiliki beberapa jenis, yaitu:
Keluarga inti yang terdiri dari suami, istri, dan anak.
Keluarga besar yang terdiri dari suami, istri, dan anak,
juga ditambah saudara lainnya, baik kakek, nenek, mantu, cucu, cicit ataupun
sepupu, ipar yang berasal dari pihak suami atau pihak istri.
Keluarga campuran yang terdiri dari suami, istri, anak
kandung dan anak tiri atau anak angkat.
Keluarga menurut hukum umum yang terdiri dari pria dan
wanita yang tidak terkait dalam perkawinan yang sah, dan anak-anak mereka yang
tinggal bersama.
Keluarga orang tua tunggal terdiri dari salah satu pria
atau wanita, ciri keluarga ini disebabkan karena bercerai, berpisah, atau
ditinggal mati, dan anak-anak mereka yang tinggal bersama.
Keluarga hidup bersama yaitu terdiri dari suami, istri
dan anak-anak yang tinggal bersama mereka, mempunyai hak, dan tanggung jawab
bersama, serta memiliki kekayaan bersama
Keluarga serial yang terdiri dari suami istri yang sudah
menikah dan bisa jadi telah memiliki anak, tetapi kemudian bercerai dan
massing-masih menikah kembali lalu memiliki anak-anak dengan pasangannya
masing-masing
Keluarga gabungan/komposit yaitu terdiri dari suami
dengan beberapa istri dan anak-anaknya, atau kebalikannya
Keluarga tinggal bersama terdiri dari pria dan wanita
yang hidup bersama tanpa adanya ikatan perkawinan yang sah.
Pernanan Keluarga
Pernanan keluarga digambarkan sebagai perilaku antar
pribadi, sifat, dan kegiatan yang berhubungan.
Contoh dalam berbagai peranan dalam keluarga sebagai
berikut:
Ayah sebagai suami dari istri serta anak-anaknya berperan
mencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman dalam keluarga. Ibu
sebagai istri dari suami dan anak-anaknya memiliki peranan dalam mengurus rumah
tangga, sebagai pendidik, pelindung dan pengasuh anak-anaknya, disamping
pernanan itu ibu juga bisa berperan mencari nafkah tambahan. Anak memiliki
peranan sesuai tingkat perkembangan fisiknya, mental, sosial, dan spritual.
Tugas Pokok
Keluarga
1. Memihara
fisik keluarga
2. Pemeliharaan
sumber daya yang ada dalam keluarga
3. Pembagian
tugas anggotanya sesuai peranannya masing-masing
4. Sosialisasi
anggota keluarga
5. Pengaturan
jumlah anggota keluarga
6. Penempatan
anggota keluarga dalam masyarakat
7. Membangkitkan
dorongan dan menyemangatkan para anggota
keluarganya.
Struktur Keluarga
Struktur keluarga terdiri dari Ayah, Ibu, dan Anak.
MASYARAKAT
Masyarakat adah sekelompok orang dimana sebagaian besar
dari interaksi antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut.
Lebih abstraknya, masyarakat adalah hubungan-hubungan antar entitas-entitas
yang membuat suatu jaringan.
Sifat masyarakat saling tergantung satu sama lain.
Istilah masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup berasama
dalam satu komunitas yang teratur.
Ciri-ciri
masyarkat
Ciri-ciri dari masyarakat yaitu manusia yang hidup
bersama dan terdidi sekurang-kurangnnya dari dua orang. Akibat pergaulan yang
cukup lama yang selalu hidp bersama timbul komunikasi dan aturan yang mengatur
hubungan antar manusia dan sadar bahwa mereka merupan kesatuan yang satu.
Kehidupan bersama seiring berjalannya waktu mereka merasa dirinya terkait satu
dengan yang lainnya dan menimbulkan kebudayaan baru.
Masyarakat
Tradisional
Masyarakat tradisional adalah sekelompok masyarkat yang
kehidupannya masih tradisonal dan mengacu oleh adat istiadat lama. Dalam
melangsungkan kehidupannya masyarakat tradisional masih berdasarkan kebiasaan
lama yang diwarisi nenek moyangnya. Kehidupan masyarkat tradisional tidak
begitu dipengaruhi dengan perubahan-perubahan dari pengaruh luar.
Secara geografis masyarakat tradisional hidup di daerah
pedesaan yang terletak di pedalaman yang jauh dari keramaian kota, masyarkat
ini disebut juga masyarakat pedesaan. Dalam kehidupannya masyarakat desa adalah
kelompok orang yang hidup bersama, bekerja bersama, dan berhubungan erat.
Desa merupakan tempat yang cocok untuk menengankan
pikiran yang penat dan melepaskan lelah, karena desa memiliki kehidupan yang
tentram, damai, jauh dari konflik dan udara pegunungan yang sejuk. Ciri
masyarakat tradisonal bergantung terhadap lingkungan alam sekitar.
Masyarakat
Transisi
Masyarakat yang mengalami perubahan disebut masyarakat
transisi. Sebagai contoh masyarakat pedesaan yang sedang mengalami transisi ke
arah kebiasaan kehidupan kota, misalnya pergeseran tenaga kerja dari bangungan
dan masuk ke industri.
Ciri masyarkat transisi yaitu adanya penggeseran dalam
suatu bidang, seperti pekerjaan yang dahulunya bertani ke sektor industri.
Selain dalam bidang pekerjaan, bidang pendidikan juga merupakan ciri dari
masyarakat transisi, seperti tingkat pendidikan rendah dan meningkat tingkat
pendidikannya. Ciri lainnya yaitu sedang mengalami perubahan ke arah lebih
maju, dan masyarat sudah terbuka dengan kemajuan dan perubahan jaman.
Masyarakat Modern
Masyarakat moden adalah masyarakat yang kehidupannya
dalam perabadaan dunia di masa kini. Sebagian masyarakat modern acuh kepada
adat istiadat lama akibat pengaruh kebudayaan luar dan kemajuan teknologi.
Masyarkat modern selalu berusaha mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Pada umumnya masyarakat modern disebut masyarakaat
perkotaan. Dari sifatnya masyarakat ini memiliki kehidupan yang serba modern.
Ciri masyarakat modern ini dalam menunjang kehidupannya
alam tidak lagi vital, dalam menunjang kehidupannya alam dikendalikan dengan
kemampuan pengetahuan dan tekonlogi.
Berikut diatas merupakan Penjelasan Tentang Individu,
Keluarga, dan Masyarakat. Tulisan diatas dikutip dari wikipedia dan
sumber-sumber terkait yang diamati, ditiru, dan dimodifikasi.
CONTOH KASUS
1. Tawuran
pelajar antar sekolah
SUMBER KONFLIK
Pada dasarnya tawuran pelajar itu terjadi karena beberapa
factor; pertama, timbulnya solidaritas dari siswa dengan kuat apabila siswa
melakukan tawuran , kedua, sekolah dianggap hebat ketika memenangkan peperangan
antar sekolah dan mempecundangi sekolah yang kalah, ketiga, ruang ekspresi yang
terbatas dari lingkup sekolah, keluarga, maupun lingkungan. Setidaknya dari
factor dasar tersebut dapat pula memicu terjadinya tawuran antar sekolah.
SOLUSI
Perlunya pendidikan moral dari sekolah dengan menanamkan
nilai-nilai agama dan perhatian pendidikan yang baik. Memberikan perhatian
lebih pada siswa (berprestasi maupun tidak) menjadi tanggung jawab keluarga,
baik keluarga di rumah maupun di sekolah. Perhatian tersebut dapat diwujudkan
dalam berbagai macam, ketika di lingkungan keluarga orang tua dapat memberikan
hal-hal yang disukai untuk mengalihkan peristiwa tidak diinginkan tersebut. Di
lingkungan sekolah dapat pula memberikan rewerd dari segala potensi individu
tiap siswa, seperti ekskul dll. Namun, tak lupa untuk senantiasa memperkuat
jaringan antara sekolah dan keluarga.
2. Perilaku
Kenakalan Remaja Anak Dibawah Umur
Kenakalan remaja dalam studi masalah sosial dapat
dikategorikan ke dalam perilaku menyimpang.
Dalam perspektif perilaku menyimpang masalah sosial terjadi karena
terdapat penyimpangan perilaku dari berbagai aturan-aturan sosial ataupun dari
nilai dan norma sosial yang berlaku. Perilaku menyimpang dapat dianggap sebagai
sumber masalah karena dapat membahayakan tegaknya sistem sosial. Penggunaan
konsep perilaku menyimpang secara tersirat mengandung makna bahwa ada jalur
baku yang harus ditempuh. Perilaku yang tidak melalui jalur tersebut berarti telah menyimpang.
Opini :
Dari contoh kasus individu keluarga dan masyarakat ini
saya dapat memberikan opini terhadap kasus ini, dimana kasus ini yang berjudul
kenakalan remaja dan anak dibawah umur yang sering terjadi akhir-akhir
iniMenurut pendapat saya tentang contoh kasus diatas adalah kenakalan remaja
pada saat ini perlu diperhatikan, karena ini perilaku yang menyimpang dari
aturan-aturan sosial. Kenakalan remaja juga disebabkan dari beberapa faktor,
diantaranya faktor lingkungan, pergaulan, keluarga, dan diri sendiri. Untuk
mengurangi perilaku yang menyimpang ini maka diperlukannya pembinaan khusus
kepada anak-anak sejak usia dini dengan baik serta mengajarkan pula norma-norma
keagamaan kepada anak tersebut.